Talu Gambuang


Talu gambuang itu adalah telur dadar khas rumah makan padang. Buat pecinta rumah makan padang, pasti sering melihat telur dadar yang seperti ini disajikan di etalase rumah makan. Saya selalu berpikir, cuma telur dadar kok ga murah ya.. biasanya sepotong dihitung dua ribu, mana potongannya kecil lagi, rupanya bahan untuk membuatnya pun ga murah. Saya menggunakan wajan 26 cm cuma dapat 4 potong, itupun tipis hasilnya ya. Padahal modalnya mahal lo, telurnya aja 5 buah, mana telur mahal lagi, belum bumbu, ngegorengnya, minyak, gas, cuci teflon. Duhhh....

Oh ya.. ada yang salah dengan foto ini. Coba tebak dimana salahnya? Pas moto ga sadar ada salahnya. Tadi waktu mau ngewatermark baru sadar ada yang salah dengan foto ini.

Resep saya ambil dari bukunya Yasaboga - Dapur Indonesia. Talu gambuang ini memang makanan khas dari Sumatera Barat.

Bahan:
5 butir telur ayam / bebek
2-3 batang daun bawang, iris halus
1 batang seledri, cincang
3 sdm kelapa parut, tumbuk halus (saya pakai kelapa kering)

Bumbu halus:
1 sdt garam
5 butir cabai merah (saya pakai cabai keritig)
3 butir bawang merah

Cara Membuat:
- Kocok telur dan bumbu halus sampai naik / berbusa. Masukkan kelapa parut, daun bawang, dan seledri, aduk.
- Panaskan 10 sdm minyak goreng dengan api kecil. Tuangkan sebagian atau seluruh adonan telur (tergantung ukuran penggorengan), tutup selama 2-3 menit. Balik-balikkan telur sampai seluruhnya matang kecoklatan, angkat.

3 komentar:

  1. Piringnya ke double ya mba rika hehehe, kalau resep nenek saya telur dadar padangnya gak pake kelapa parut mba kadang ditambahin kentang diiris korek api atau telor thok rasanya emang enak ya cuma ya itu bagi makirit kaya kita rugi hihihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba dewayani. Terima kasih sudah mampir.

      Kalau piring didobel memang sengaja mba. Yang ga sengaja itu masih ada merek dan harga yang nempel di piringnya. Duhh pas foto ga ngeliat itu harga nempel disitu. Mana semua foto ada tempelan itu pula.

      Padahal masih mahalan ayam atau ikan ya mba. Tapi tetap saja hati ini ga rela kalo pakai telur banyak. Hihihi...

      Hapus
    2. Owalah mba hihihi aku malah gak ngeh masih ada harganya, iya mba rasanya gak rela ya kalau pake telor banyak2 hahaha

      Hapus