Saya ini bukan pecinta ubi-ubian. Ketika bibi yang biasa jualan sayur nawarin ubi jalar, saya agak ogah-ogahan mau beli. Tapi akhirnya dibeli juga. Satu bungkus isinya sekilo. Harganya enam ribu saja. Disimpan di kulkas sampai beberapa lama dan tidak ada ide mau dibikin apa. Akhirnya pas mau bikin kue untuk arisan keluarga, saya baru kepikiran untuk bikin kue lumpur dari ubi jalar. Ternyata enak lo rupanya. Ubinya lebih dominan daripada terigu.
Di resep asli menggunakan ubi ungu, tetapi bisa diganti dengan ubi kuning, ubi putih, labu kuning, atau kentang. Di resep asli pun menggunakan cara membuat yang agak cukup ribet buat saya. Dan biasanya dengan cara membuat seperti itu hasil adonan akan menggerindil. Karena saya mau praktis, saya campur saja semua bahan di dalam blender. Selesai deh.. Hasilnya adonan akan halus dan mulus, praktis, dan ga ribet. *ini cara sesat ala saya* Oh ya.. kalau mau ikutan diblender juga, gunakan ½ resep untuk satu kali blenderan. Kalau untuk ½ resep maka akan menghasilkan ¾ gelas blender.
Resep saya ambil dari bukunya Diah Surjani – Kue Kue Mungil Dalam Nampan. Di resep asli namanya kue lumpur ubi ungu. Untuk satu resep bisa dapat 38 buah kue lumpur seukuran 6 cm.
Bahan:
500 ml santan (saya gunakan santan instant)
60 gram margarin
½ sdt garam
¼ sdt vanili bubuk
180 gram tepung terigu
250 gram gula pasir
300 gram ubi ungu, kukus, haluskan (saya pakai ubi jalar, kukus, baru ditimbang, tidak saya haluskan)
5 butir telur
50 gram daging buah nangka, potong dadu kecil (saya pakai kismis)
50 gram tapai ketan hitam (saya ga pake)
Cara Membuat: (saya tidak melakukan seperti instruksi di bawah, tapi semua bahan langsung saya blender)
- Masak santan, margarin, dan garam sampai mendidih. Matikan api, masukkan tepung terigu sekaligus, aduk dengan sendok kayu sampai kalis (adonan tidak melekat di panci)
- Masukkan gula pasir dan ubi ungu, aduk hingga rata. Diamkan sampai hangat. Masukkan vanili dan telur satu per satu sambil dikocok perlahan.
- Oles tipis cetakan kue lumpur dengan margarine atau minyak, panaskan di atas api kecil. Tuang adonan kue lumpur sampai ½ tinggi cetakan, tutup dan biarkan sampai setengah matang. Taburkan nangka dan tapai ketan hitam, tutup kembali dan masak sampai matang.
Di resep asli menggunakan ubi ungu, tetapi bisa diganti dengan ubi kuning, ubi putih, labu kuning, atau kentang. Di resep asli pun menggunakan cara membuat yang agak cukup ribet buat saya. Dan biasanya dengan cara membuat seperti itu hasil adonan akan menggerindil. Karena saya mau praktis, saya campur saja semua bahan di dalam blender. Selesai deh.. Hasilnya adonan akan halus dan mulus, praktis, dan ga ribet. *ini cara sesat ala saya* Oh ya.. kalau mau ikutan diblender juga, gunakan ½ resep untuk satu kali blenderan. Kalau untuk ½ resep maka akan menghasilkan ¾ gelas blender.
Resep saya ambil dari bukunya Diah Surjani – Kue Kue Mungil Dalam Nampan. Di resep asli namanya kue lumpur ubi ungu. Untuk satu resep bisa dapat 38 buah kue lumpur seukuran 6 cm.
Bahan:
500 ml santan (saya gunakan santan instant)
60 gram margarin
½ sdt garam
¼ sdt vanili bubuk
180 gram tepung terigu
250 gram gula pasir
300 gram ubi ungu, kukus, haluskan (saya pakai ubi jalar, kukus, baru ditimbang, tidak saya haluskan)
5 butir telur
50 gram daging buah nangka, potong dadu kecil (saya pakai kismis)
50 gram tapai ketan hitam (saya ga pake)
Cara Membuat: (saya tidak melakukan seperti instruksi di bawah, tapi semua bahan langsung saya blender)
- Masak santan, margarin, dan garam sampai mendidih. Matikan api, masukkan tepung terigu sekaligus, aduk dengan sendok kayu sampai kalis (adonan tidak melekat di panci)
- Masukkan gula pasir dan ubi ungu, aduk hingga rata. Diamkan sampai hangat. Masukkan vanili dan telur satu per satu sambil dikocok perlahan.
- Oles tipis cetakan kue lumpur dengan margarine atau minyak, panaskan di atas api kecil. Tuang adonan kue lumpur sampai ½ tinggi cetakan, tutup dan biarkan sampai setengah matang. Taburkan nangka dan tapai ketan hitam, tutup kembali dan masak sampai matang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar