Pastel


Sudah lama saya tidak membuat pastel. Mungkin sekitar setahunan. Bukan karena ga suka pastel, tetapi saya males kalau membuat pastel, banyak kerja dan banyak cucian. Sama malasnya dengan saya membuat risoles. Yang bikin males itu bikin isian dulu, baru bikin kulit, baru dicetak, digoreng, baru bisa dimakan. Tapi kalau udah pengen makan, mo cari yang enak dan murah, ya mesti bikin sendiri. Bikin sekalian banyak. Bisa disimpan di freezer, kapan-kapan mau dimakan, tinggal digoreng, pastel hangat dan sedap bisa langsung siap dimakan. Kalau mau disimpan di freezer jangan ditumpuk. Tapi dijejerkan kemudian jika mau ditimpa ke atas, beri lapis plastik supaya antara yang satu dengan yang lain tidak saling menempel.

Pastel ini mirip sekali rasanya dengan pastel yang dulu biasa dibikin sama mamak. Masya Allah, tekstur kulit dan isinya sama persis. Saya gunakan resep pastelnya Pak Sahak dan Teh Nenis. Jadinya di tiap gigitan, ada kerinduan akan mamak. Duhh tetiba rindu mamak.

Eh iya, ada seseorang yang teliti banget sama pastel ini. Ada yang tanyain kenapa saya memelintir tepian pastel dari kiri ke kanan, bukan kanan ke kiri seperti pada umumnya. Itu karena saya menggunakan tangan kanan dan juga tangan kiri untuk kegiatan berbeda. Untuk kegiatan tertentu seperti menggunting, mengambil foto, atau memelintir pastel saya lakukan dengan tangan kiri. Bukan karena saya kidal, tapi karena kebiasaan. Untuk hal-hal lainnya, seperti makan, menulis, menyapu, saya masih menggunakan tangan kanan. Makanya pelintiran saya dari kiri ke kanan. Sudah saya jawab ya pertanyaannya.

Ternyata memang sulit ya menipiskan kulit pastel tanpa ampia atau pasta maker. Awalnya saya hanya menggunakan rolling pin, tapi tetap ga mau tipis. Akhirnya saya gunakan juga ampia saya. Walaupun menggunakan ampia, adonan yang akan masuk ke ampia harus digiling dulu dengan rolling pin supaya beban ampia untuk menipiskan adonan lebih mudah.

Resep saya ambil dari bukunya Pak Sahak dan Teh Nenis - 99 Masakan Harian Ala Resto. Saran saya, biar ga capek, bikin isian dan kulitnya diselang sehari aja. Misal hari ini bikin isinya, simpan di freezer, besoknya tinggal dithawing di suhu ruang, bikin kulitnya deh. Dengan cara ini ga akan terlalu cape.

Bahan Isi:
300 ml minyak goreng
3 butir bawang merah, iris halus
2 siung bawang putih, iris halus
100 gram daging ayam, potong dadu
1 buah wortel, kupas kulit dan potong dadu
2 buah kentang, kupas dan potong dadu
1 sdt pala bubuk (saya ga pake karena ga punya pala bubuk)
1 sdt merica bubuk (saya pakai banyak)
1/2 sdt garam
1 sdt kecap manis (saya ga pake)

Bahan Kulit:
275 gram tepung terigu protein sedang
20 gram maizena
1/2 sdt garam
75 gram margerin, cairkan
1 butir telur
80 ml air es (jangan tuang sekaligus, tuang sedikit-sedikit hingga adonan kalis, saya gunakan ga sampai 80 ml)

Cara Membuat:
- Isi: Panaskan 3 sdm minyak, tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum. Masukkan ayam, masak hingga setengah matang. Tambahkan wortel dan kentang, masak hingga matang. Masukkan pala, merica, garam, dan kecap, masak selama 10 menit. Angkat dan sisihkan. (saya masak hingga kentang lembut, butuh waktu lebih dari 10 menit)
- Kulit: Campur terigu, maizena, dan garam, aduk rata. Masukkan margarin dan telur, aduk rata. Tuang air sedikit demi sedikit, uleni hingga kalis. Simpan di lemari es selama 45 menit.
- Giling adonan kulit dan pipihkan. Cetak adonan dengan mangkuk kecil masing-masing diameter 10 cm.
- Isi adonan kulit dengan 1 sdm bahan isi, lipat dan pilin bagian pinggir.
- Panaskan minyak, goreng hingga berwarna kecoklatan dengan api sedang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar