Pindang Patin


Patin merupakan ikan yang sangat bagus nilai gizinya. Buat batita yang masih mpasi pun disarankan untuk banyak mengkonsumsi ikan patin ini. Tetapi tidak semua orang menyukai ikan patin karena baunya yang cukup khas ketika dimasak. Saya pribadi cukup menyukai ikan patin karena banyak lemaknya. Bisa digoreng, dimasak kuning, atau dimasak asam pedas, nikmat sekali...

Pas tadi belanja ke Pasar Flamboyan, saya menemukan lapak ikan yang menjual ikan patin ini, murah pula, sekilo cuma 22 ribu. Saya beli 2 ekor dengan berat kurang lebih 1 kg per ekornya. 1 ekornya saya masak pindang patin. 1 ekornya akan saya pikirkan nanti saja jika sudah mau dimasak.

Pindang patin ini masakan khas dari Sumatera Selatan. Aslinya menggunakan kecombrang di dalam masakan. Lha.. di Pontianak ga pernah ketemu kecombrang. Jadi ini ga terlalu otentik pindang patin karena tanpa kecombrang. Cabe pun banyak yang saya kurangi biar Kirana juga bisa ikut makan. Pindang patin yang dari Sumatera Selatan ini buat saya kok malah mirip asam pedas ya?

Resep saya ambil dari bukunya Yasaboga - Dapur Indonesia

Bahan:
1 ekor (1 kg) ikan patin, potong 4-5
2 sdm air jeruk nipis / 1 sdm air asam kental
1 1/4 liter air
5-6 buah tomat mentah / hijau, belah 2-4
3 buah cabai merah, iris serong 1 cm (saya ga pake)
10 buah cabai rawit (saya ga pake)
3 lembar daun salam
2 batang serai, memarkan
25 lembar daun kemangi
1-2 buah kecombrang, belah 2 (saya ga pake)
5-6 cm kunyit bakar, belah 2 (saya pakai kunyit bubuk)
3 cm jahe, memarkan
3 cm lengkuas, memarkan
2 sdt asam jawa + 3 sdm air panas, remas dan saring
2-3 sdm kecap manis
1-2 sdm gula merah

Bumbu Halus:
8 buah cabe merah (saya pakai 2 buah)
8 buah bawang merah
1 sdt garam

Cara Membuat:
- Lumuri ikan dengan air jeruk nipis / air asam, diamkan 15 menit, tiriskan.
- Didihkan air, masukkan bumbu halus dan semua bahan sisa bahan lain, kecuali ikan dan kemangi
- Setelah mendidih, masukkan ikan, didihkan kembali. Kecilkan api, masak sampai semuanya matang dan kuah sedap. Saat diangkat, masukkan kemangi.

2 komentar:

  1. Papan kayunya mbak, bikin aku jatuh hati :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngecat sendiri mba. Dicat pernish dulu baru timpa cat biru. Itu cat birunya pake yang Mba Vero kasi lo.

      Hapus