Ayam Masak Habang


Pernah coba ayam masak habang? Ayam masak habang ini berasal dari Kalimantan Selatan. Kakek saya berasal dari Kalimantan Selatan, tepatnya dari Nagara. Tante saya masih bisa berbahasa banjar, tetapi saya dan sepupu-sepupu yang lain yang masuk ke cucu, sudah tidak ada lagi yang bisa berbahasa banjar. Insya allah suatu hari saya akan ke Kalimantan Selatan. Tunggu saya ya..

Kalau tidak salah, habang dalam bahasa banjar itu artinya merah. Berarti ayam masak habang itu sama dengan ayam masak merah. Koreksi saya ya jika saya salah.

Resep saya ambil dari bukunya Yasaboga - Dapur Indonesia

Bahan:
1 ekor (850 gram) ayam negeri, potong 8
1 batang serai, memarkan
2 buah tomat, potong 8
2 sdm asam jawa + 1 sdm air
350 ml air
1/2 sdt gula merah

Bumbu Dihaluskan:
8 buah cabai merah
6 buah bawang merah
3 siung bawang putih
4 buah kemiri sangrai
1 sdt kencur cincang
1 sdt jahe cincang
2 sdt lengkuas cincang
1/2 sdt terasi
1 sdt garam

Cara Membuat:
- Lumuri ayam dengan campuran air asam dan air, diamkan selama 5 menit. Tiriskan, goreng sampai kecoklatan.
- Tumis bumbu halus dengan 3 sdm minyak goreng, masukkan serai, tomat, air, dan gula merah, didihkan. Masukkan ayam, setelah mendidih kembali masak dengan api kecil, bila perlu tambahkan air hangat sedikit-sedikit, angkat setelah ayam empuk dan kuah kental berminyak.

In memoriam keluarga H. Syahdan Oetar
Dari kiri ke kanan Bapak Abdul Karim, Kakek Syahdan Oetar, Ibu Asyiah, Nenek Hawa, Ibu Sabariah, Ibu Hamsah. Sebenarnya di keluarga Syahdan Oetar ada lagi satu anak yang bernama Nursiah. Tapi di foto ini Tante Nursiah ga ada penampakannya. Mungkin pada saat itu Tante Nursiah belum lahir. Mereka-mereka yang ada di foto ini sudah meninggal termasuk ibu saya, Ibu Sabariah. Suatu hari nanti insya allah kita semua akan dipertemukan kembali ya... 
Dulu kakek saya itu pedagang toko kelontong di Pasar Parit Besar, ketika tahun 1978 Pasar Parit Besar direnovasi, jadi toko kakek saya ikut digusur. Jadi sama Pemkot Pontianak, dipindahkan ke Pasar Sudirman. Nah.. toko inilah yang sampai sekarang menjadi Toko Cetakan Kue. Sudah lama sekali kan toko saya.

2 komentar:

  1. menurutku kurang merah mbak, pernah lihat di banjar bumbu ayamnya khas merah emang dan pernah nyoba masak juga, enaak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sipp... insya allah kalau bikin lagi saya bikin yang lebih merah mba.

      Hapus