Ketika lagi jalan-jalan di google nemu resep yang cukup unik yaitu oat butter cake. Pemakaian oat cukup banyak dan oatnya dimasak dulu. Kebanyakan resep biasanya menggunakan oat yang utuh dan tidak dimasak atau diseduh dengan air panas. Karena stok oat saya di rumah lumayan banyak, jadi saya bikinkan oat butter cake.
Resep diambil dari Precoius Moments. Satu resep ini saya gunakan loyang tulban ukuran 22 cm, dan hasilnya kerendahan. Lebih cantik kalau menggunakan loyang tulban ukuran 18 cm, karena hasilnya akan jadi tinggi. Aslinya menggunakan loyang loaf biasa. Tekstur cake sangat beremah, tiap gigitan masih berasa tekstur oatnya. Tapi rasa dan tingkat kemanisan sudah oke.
Sayang.. untuk kali ini fotonya kurang maksimal. Motonya diburu-buru waktu dan Pontianak juga sedang berkabut asap. Udah sebulan (atau lebih) ga turun hujan. Ketika di Indonesia bagian lain hujan deras sampai banjir, Pontianak malah kemarau. Karena kemarau jadi banyak pembakaran ladang. Hasilnya, abu dimana-mana. Di dalam rumah pun kotor karena banyak abu. Jarak pandang ketika berkendara juga terbatas. Udara yang dihirup pun menjadi sangat tidak nyaman. Mudah-mudahan hujan segera turun. Amin...
Bahan:
100 ml air
1 sdm susu kental manis (saya gunakan 1 sachet susu kental manis)
50 gram oat siap masak
200 gram mentega
100 gram gula pasir
4 butir telur
170 gram tepung terigu, ayak
2 sdt baking powder
1 sdt vanilla bubuk
Cara Membuat:
- Olesi loyang dengan mentega, panaskan oven dengan suhu 160 C, sisihkan.
- Masak air, susu kental manis, dan oat. Aduk rata hingga oat matang. Biarkan dingin. Sisihkan. (saya gunakan oats yang tidak perlu dimasak, jadi oat + air panas + susu kental manis diaduk hingga oat matang)
- Kocok mentega dan gula pasir hingga mengembang.
- Tambahkan telur, dan kocok hingga rata.
- Tambahkan vanila.
- Tambahkan oat, dan aduk rata dengan spatula hingga rata.
- Masukan tepung terigu dan baking powder, aduk lipat hingga semua tercampur rata.
- Masukkan ke dalam loyang dan panggang selama 40-45 menit.
Resep diambil dari Precoius Moments. Satu resep ini saya gunakan loyang tulban ukuran 22 cm, dan hasilnya kerendahan. Lebih cantik kalau menggunakan loyang tulban ukuran 18 cm, karena hasilnya akan jadi tinggi. Aslinya menggunakan loyang loaf biasa. Tekstur cake sangat beremah, tiap gigitan masih berasa tekstur oatnya. Tapi rasa dan tingkat kemanisan sudah oke.
Sayang.. untuk kali ini fotonya kurang maksimal. Motonya diburu-buru waktu dan Pontianak juga sedang berkabut asap. Udah sebulan (atau lebih) ga turun hujan. Ketika di Indonesia bagian lain hujan deras sampai banjir, Pontianak malah kemarau. Karena kemarau jadi banyak pembakaran ladang. Hasilnya, abu dimana-mana. Di dalam rumah pun kotor karena banyak abu. Jarak pandang ketika berkendara juga terbatas. Udara yang dihirup pun menjadi sangat tidak nyaman. Mudah-mudahan hujan segera turun. Amin...
Bahan:
100 ml air
1 sdm susu kental manis (saya gunakan 1 sachet susu kental manis)
50 gram oat siap masak
200 gram mentega
100 gram gula pasir
4 butir telur
170 gram tepung terigu, ayak
2 sdt baking powder
1 sdt vanilla bubuk
Cara Membuat:
- Olesi loyang dengan mentega, panaskan oven dengan suhu 160 C, sisihkan.
- Masak air, susu kental manis, dan oat. Aduk rata hingga oat matang. Biarkan dingin. Sisihkan. (saya gunakan oats yang tidak perlu dimasak, jadi oat + air panas + susu kental manis diaduk hingga oat matang)
- Kocok mentega dan gula pasir hingga mengembang.
- Tambahkan telur, dan kocok hingga rata.
- Tambahkan vanila.
- Tambahkan oat, dan aduk rata dengan spatula hingga rata.
- Masukan tepung terigu dan baking powder, aduk lipat hingga semua tercampur rata.
- Masukkan ke dalam loyang dan panggang selama 40-45 menit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar