Nagos itu mirip dengan naga sari. Sama-sama menggunakan tepung beras, santan, dan pisang. Bedanya, pisang di nagos dilumatkan, kemudian nagos dikukus tidak menggunakan daun pisang tetapi langsung di loyang, dan dimakan dengan tambahan saus gula merah.
Saya kenal nagos di NCC Jajanan Tradisional Indonesia. Nagos memang belum seterkenal naga sari. Tetapi tambahan saus gula merah membuat nagos berbeda. Memang tidak ada harum daun pisang khas naga sari. Tetapi beneran enak lo.
Resep saya ambil dari Mba Yovina yang beliau posting di NCC Jajanan Tradisional Indonesia. Resep di bawah ini untuk 1 resep. Saya membuat 1/2 resep dan saya cetak menggunakan piring kecil alumunium yang mirip kobokan bisa dapat 3 loyang. Di resep tidak ada instruksi mengoleskan minyak / margarin ke loyang. Saya coba keduanya, loyang ada yang diolesi margarin dan tidak, ternyata yang tidak diolesi margarin agak sulit untuk melepaskan, sedangkan loyang yang saya olesi margarin sangat mudah untuk dilepaskan.
Bahan:
200 gram tepung beras
2 sendok makan tepung sagu
180 gram gula pasir
1/2 sendok teh garam
2 lembar daun pandan, sobek-sobek, buat simpul
750 ml santan sedang (untuk 1/2 resep, saya gunakan 200 ml santan kental dicairkan dengan air hingga menjadi 325 ml)
6 buah pisang yang matang, haluskan (untuk 1/2 resep, saya gunakan 6 buah pisang kepok dihaluskan menggunakan garpu)
Daun pisang untuk alas loyang
1 buah loyang bulat / kotak (saya gunakan loyang alumunium bulat kecil seukuran kobokan, saya olesi dengan margarin)
Cara Membuat :
- Cairkan tepung beras dengan sebagian santan, sisihkan.
- Didihkan sisa santan, daun pandan, dan garam. Masukkan cairan tepung beras dan gula, aduk sampai larut dan adonan kental.
- Angkat dari api, taburkan tepung sagu dan pisang halus sambil diaduk rata. Tuang dalam loyang yang sudah dialasi daun pisang, ratakan.
- Kukus sampai matang kurang lebih 30 menit. Angkat, dinginkan, potong-potong, sajikan dengan saus gula merah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar