Lapis Singkong


Saya punya misi dalam membuat camilan yaitu ingin sekali eksplorasi kue kue tradisional Indonesia yang sangat kaya ragam dan jenisnya. Ketika saya ikutan NCC JTIW, dan melihat arsip-arsipnya, saya terhenyak karena banyak sekali penganan yang tidak pernah saya tahu keberadaannya selama ini. Ternyata Indonesia itu sangat kaya variasi camilannya. Oleh karena itu, saya kepengen bikin kue-kue yang tidak pernah saya cicipi sebelumnya dan kue-kue tersebut tidak ada dijual di pontianak.

Kali ini saya bikin lapis singkong. Di pontianak, ada sih jual lapis singkong ini tapi ga kaku kayak gini. Yang banyak dijual di pasar itu yang versi kenyal. Saya ga terlalu doyan lapis singkong yang kenyal. Yang saya suka itu lapis singkong yang terasa serat singkongnya ketika digigit dan ga terlalu banyak kelapa. Nah.. di pontianak, mau nyari lapis singkong yang seperti saya pengen itu yang agak sulit, makanya mesti dibuat.

Ini kali kedua saya bikin lapis singkong. Kebetulan beberapa hari yang lalu dikasi singkong hasil kebun sendiri oleh keluarga, maka akhirnya dibuatlah lapis singkong ini. Buatnya ga sulit. Yang sulit dan ga mudah buat saya itu adalah memarut singkongnya, butuh perjuangan. Maklum lah, selama ini selalu diberi kemudahan. Butuh kelapa parut tinggal beli yang udah jadi, ga pernah marut kelapa sendiri, sudah terlalu dimanjakan dengan semua fasilitas yang tersedia di pasar. Jadi untuk memarut singkong sekilo saja saya sudah bersusah payah. Dasar anak manja!


Resep saya contek dari Mba Nina Agustina dan saya modifikasi sedikit. Saya tulis ulang ya resepnya.

Bahan :
1 kg singkong (berat setelah dikupas)
300 ml santan
1 bungkus agar-agar bubuk putih
200 gr gula pasir
1/2 sdt garam
1/4 sdt vanili bubuk
pewarna secukupnya (boleh warna apa saja)

Taburan :
1/4 butir kelapa, parut
1/4 sdt garam
1/4 sdt vanilli bubuk
(campurkan dan kukus selama kurleb 10 menit)

Cara Membuat :
- Parut singkong yang telah dikupas, kemudian peras airnya tetapi jangan terlalu kering. Sisihkan.
- Panaskan kukusan dan siapkan loyang (saya gunakan loyang 10X22X6 cm), oles dengan minyak goreng dan alasi dengan plastik. Sisihkan.
- Campurkan agar-agar bubuk, garam dan vanilli dengan gula pasir, aduk rata dan tuang ke dalam singkong parut. Aduk rata kembali.
- Tuang santan sedikit demi sedikit, aduk rata.
- Bagi menjadi 3 bagian sama banyak, 1 bagian beri pewarna merah, 1 bagian beri pewarna kuning dan 1 bagian lagi beri pewarna merah.
- Tuang adonan merah ke dalam loyang, ratakan dan kukus selama 15 menit. Tuang adonan kuning, ratakan dan kukus lagi 15 menit. Kemudian tuang adonan merah, ratakan dan kukus 30 menit hingga matang.
- Angkat dan biarkan hingga benar-benar dingin.
- Setelah dingin, keluarkan dari loyang, potong-potong sesuai selera dan taburi dengan kelapa parut kukus.

Catatan dari Mba Nina:
- Untung memotong lapis singkong, bungkus pisau dengan plastik agar tidak lengket dan potongannya jadi lebih rapi (saya menggunakan pisau yang terbuat dari plastik).
- Pemakaian santan bisa saja berbeda takarannya, disesuaikan dengan tekstur singkong parut yang digunakan. Hentikan penambahan santan bila dirasa sudah cukup basah.
- Pemakaian gula juga disesuaikan dengan selera manis masing-masing. Ketika dicampurkan dengan santan dan singkong dan kita icip, biasanya akan terasa manis sekali. Tapi setelah dikukus, berangsur-angsur rasa manisnya berkurang.

2 komentar:

  1. bisa juga disebut jongkong ini mbak :D

    BalasHapus
  2. Di daerah mana mba yang menyebut lapis singkong dengan jongkong?

    BalasHapus