Ini adalah kali pertama mengikuti tantangan idfb. Agak ga pede mau ikut tantangan kali ini. Saya udah lama jadi anggota idfb, cuma selama ini saya adalah anggota pasif, ga pernah posting apapun. Nah.. di tantangan idfb kali ini temanya congee atau porridge, Menurut deskripsi tantangan kali ini congee atau porridge ini adalah tejemahan bebas dari bubur versi asin. Karena tujuan tantangan kali ini ingin memperkenalkan bubur khas daerah indonesia, makanya saya bersemangat untuk ikut partisipasi.
Kali ini saya memperkenalkan bubor paddas. Dalam bahasa indonesia disebut juga bubur pedas. Bubur ini merupakan makanan khas masyarakat daerah kabupaten sambas - kalimantan barat. Banyak daerah yang memiliki makanan sejenis ini walaupun ada beberapa bahan yang berbeda. Di manado ada bubur manado, di medan juga kenal dengan bubur pedas, di aceh dikenal bubur pedas dengan nama "ie bu peuda". Yang menjadi khas dari bubur pedasnya masyarakat sambas terletak pada penggunaan daun kesum. Daun kesum inilah yang menjadikan bubur pedas memiliki harum yang khas yang pasti membuatnya berbeda dengan bubur pedas dari daerah lain. Daun kesum biasa digunakan di masakan melayu. Saya kurang tahu kalau di daerah lain daun kesum ini ada atau tidak. Tetapi daun kesum ini banyak sekali di daerah kalbar.
Jika ada tamu dari luar kalbar yang berkunjung ke pontianak, mereka wajib mencicipi bubur yang satu ini. Walaupun bukan asli makanan pontianak, tapi masyarakat pontianak sangat familiar dengan bubur pedas. Seingat saya orang terkenal yang pernah datang ke pontianak dan mencicipi bubur pedas dan diliput oleh media televisi adalah Pak Bondan Winarno (waktu diliput sama acara wisata kulinernya), Bunda Dorce Gamalama (ketika di acara dorce show), Daniel Mananta (ketika masih jadi VJ-nya MTV), dan yang terakhir ini di bulan pebruari 2013 kemaren ada Billy Kalangi (di acara resep rahasia koki keren kompas TV), chef billy masak bubur pedas di rumah betang, padahal bubur pedas bukan masakan masyarakat dayak lo chef, tetapi masakan melayu.
Ternyata mba Dewi Martha Indria di tantangan idfb#9 kali ini juga samaan lo bikin bubur pedas.
Catatan: Untuk sayurannya sebenarnya ga ada patokan berapa banyak takarannya, terserah yang buat, kalau ada yang mau ditambah atau dihilangkan pun juga bisa. Jadi resep ini tidak mutlak. Kata orang tua jaman dahulu, di resep asli bubur pedas ini menggunakan 40 macam sayuran. Saya sendiri tidah tahu apa saja ke 40 sayuran tersebut. Nah.. ini sayuran yang biasa saya gunakan untuk bubur pedas.
Bahan:
1000 gram beras, cuci bersih
500 gram kelapa parut
200 gram kacang panjang, potong dadu
200 gram daun pakis, potong-potong (saya ga pake)
200 gram daun katuk, potong-potong (saya ga pake)
1 buah wortel ukuran sedang, potong dadu
3 ikat kangkung, potong-potong
200 gram ubi jalar, potong dadu, kukus hingga setengah matang (saya ga pake)
200 gram kecambah / tauge
200 gram daun kesum, potong-potong
4 liter air (bisa disesuaikan)
Pelengkap:
kacang tanah goreng, ikan teri goreng, bawang goreng, sambal, dan kecap
Bumbu halus:
10 cm lengkuas, memarkan
15 butir bawang merah
5 siung bawang putih
5 buah cabai merah
1 sendok teh lada bubuk
garam secukupnya
10 lembar daun salam
4 batang serai, memarkan
Cara membuat:
- Sangrai beras dan kelapa parut, angkat. Tumbuk halus, sisihkan.
- Tumis bumbu halus hingga harum, sisihkan.
- Didihkan air, masukkan tumisan bumbu halus, daun salam, serai, lengkuas. Aduk-aduk.
- Tambahkan beras tumbuk ke dalam air mendidih. Aduk hingga matang.
- Masukkan sayur-sayuran. Masak hingga matang, angkat (sayur hendaknya tidak terlalu matang agar tetap terasa garingnya sayur)
- Hidangkan dengan taburan bawang goreng, kacang tanah dan ikan teri.
Daun Kesum sepertinya cuman umum di daerah yang banyak keturunan melayunya di Indonesia. Saya sendiri lahir dan besar di tanah Jawa baru kenal daun kesul setelah tinggal di Canada. karena konsetrasi immigrant Vietnam yang besa maka daun kesum banyak dijual di sini :)
BalasHapusMakasih partisipasinya!
maaf baru muncul kembali.
Hapusiya mba peppy, di kalimantan pun juga cuma masyarakat melayu yang gunakan daun kesum. di masakan dayak mereka ga gunakan daun kesum. melayu malaysia juga pake daun kesum di masakannya. karena kami satu rumpun dengan melayu malaysia, jadi sama-sama pecinta daun kesum.
terima kasih kembali mba. insya allah di tantangan berikutnya saya ikut berpartisipasi.