Ayam Pelalah


Kita uji coba resep ayam lagi. Kali ini saya cobain ayam pelalah. Ayam pelalah dari Bali itu mirip ayam suwir. Ayam suwir yang pernah saya bikin tanpa cabe yang dihaluskan dan bumbunya minimalis. Kalau ayam pelalah ini cabenya dihaluskan dan diiris terus bumbunya kumplit sekali. Kalau ayam suwir pun kan cuma direbus saja ayamnya. Ayam pelalah yang saya bikin ini ayamnya dipanggang sehingga ketika ditumis bersama bumbu, ayam sudah kering. Ayam pun bisa dibuat banyak untuk disimpan di kulkas, jadi jika mau dimakan tinggal diangetin, lebih aman dan ga gampang basi.

Ayam pelalah dimakan bersama nasi hangat pun terasa sangat nikmat. Masya Allah...

Cerita soal asam jawa, entah kenapa saya ga pernah nemuin asam jawa segar di pastrad Pontianak. Saya cuma pernah ketemu satu-satunya pohon asam itu di depan rumah Nek Cik di Jalan Maluku. Ada komplek perumahan RRI, nah di rumah ujung jalan itu ada pohon asam. Kalau ke pas Jalan Maluku, saya suka ga tahu diri minta buah asamnya. Yang umum dijual di pastrad itu ya asam yang udah dikantong-kantongin, bukan asam yang segar.

Resep saya ambil dari bukunya Tim Dapur Demedia - Kumpulan Resep Sepanjang Masa

Bahan:
1/2 ekor ayam negeri
3 sdm air asam jawa
1 sdt garam
1 sdt air jeruk limau (saya pakai air jeruk nipis)
4 buah cabai merah besar, buang bijinya, iris tipis

Bumbu Halus:
4 siung bawang putih
6 butir bawang merah
2 cm kunyit
4 butir kemiri, sangrai
10 buah cabai merah keriting
1 cm lengkuas
3 cm kencur
1/2 sdt terasi, bakar
2 batang serai
1 buah tomat
1 sdt gula merah iris
1 sdt garam

Cara Membuat:
- Lumuri ayam dengan air asam jawa dan garam, diamkan selama 15 menit. Bilas sampai bersih. Panggang ayam sampai kecoklatan, suwir-suwir. Sisihkan.
- Tumis bumbu yang sudah dihaluskan sampai harum dan matang. Masukkan suwiran ayam, aduk sampai bumbu meresap.
- Tambahkan air jeruk limau dan irisan cabai merah. Aduk rata, angkat. Sajikan.

4 komentar:

  1. waah baru tau saya ada ayam diginiin, kayaknya ueeenaaaakkk.. *lapiler

    BalasHapus
  2. Penasaran sama resepnya, apalagi dari bali, noted. Makasi sharingnya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masakan Bali selalu mengingatkan Mba Selma pada mama ya...

      Hapus