Naga sari ini saya buat karena ada kelebihan stok panen pisang kepok di rumah saya. Kami di pontianak (dan mayoritas masyarakat melayu di daerah lain) lebih sering bilang pisang kepok dengan sebutan pisang nipah. Menurut wikipedia indonesia, naga sari ini terdiri dari 4 variasi, ada nagasari putih yang dibuat tanpa campuran pewarna hanya dengan santan, ada nagasari merah yang dibuat dengan campuran gula merah sebagai pewarna, ada nagasari biru yang dibuat dengan campuran bunga telang sebagai pewarna, dan ada nagasari hijau yang dibuat dengan campuran daun suji sebagai pewarna. Hmm.. ternyata banyak sekali variasinya, yang selama ini saya tahu memang cuma yang putih.
Lama sekali saya tidak makan naga sari. Terakhir kali makan waktu dikasi sama tante aci ketika kami datang ke rumahnya. Itu ketika kirana masih bayi dan baru makan mp-asi. Masih ingat aja saya waktu di rumah tante aci saya kasi kirananya naga sari karena kirana udah bisa makan. Nah.. karena kangen dengan naga sari, akhirnya tadi malam saya coba untuk membuatnya. Oh ya, baru kali ini saya mencoba membuat naga sari, makanya belum bisa ngelipat daun pisangnya dengan rapi. Harap dimaklumi.
Resep saya gunakan dari tabloid nova
Bahan:
750 ml santan dari 1 ¼ btr kelapa (saya gunakan 400 ml santan instant ditambahn 350 ml air matang)
200 gram tepung beras
50 gram tepung sagu, tambahkan 75 ml air
70 gram gula pasir
1 sdt garam
3 bh pisang tanduk, potong-potong (saya gunakan pisang kepok)
daun pisang secukupnya
Cara Membuat :
1. Didihkan santan, masukkan tepung beras, aduk di atas api kecil sampai kental, angkat.
2. Tambahkan larutan tepung sagu, masukkan gula pasir dan garam. Aduk rata.
3. Masukkan dua sendok makan adonan tepung beras ke atas daun pisang,
tambahkan satu potongan pisang tanduk. kemudian lipat sisa daun ke arah
bawah.
4. Kukus selama 20 menit, hidangkan setelah dingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar