Cerita mengenai pretzel ini saya kutip seluruhnya dari bukunya Andrea Slonecker - Pretzel Making at Home.
Di Jerman, pretzel dianggap sebagai roti yang membutuhkan keterampilan pembuatannya. Selama beberapa abad, di beberapa toko roti, bentuk pretzel sering digunakan sebagai logo dari toko kue. Oleh karena itu bentuk pretzel telah menjadi bentuk yang sangat begitu dikenal di seluruh dunia.
Pretzel itu aslinya hanya terdiri dari tepung, air, dan ragi. Tetapi sekarang sudah berkembang dengan menambahkan gula, malt, mentega, atau minyak zaitun. Tetapi yang paling sering itu dengan memberikan taburan garam di atas pretzel.
Bagi masyarakat Jerman, pretzel sebegitu pentingnya, sama halnya dengan baguettes bagi masyarakat Perancis. Makanya pretzel bisa ditemukan dimana saja. Pretzel dijual di kios tepi jalan, cafe, dan biergarten (beer gardens) selama 24 jam setiap harinya.
Teori mengenai sejarah dari pretzel tidak ada yang pasti. Ada yang menceritakan bahwa sejarah itu dimulai pada tahun 610 ketika pendeta dari Italia membuat roti yang berbentuk seperti tangan anak-anak yang sedang berdoa. Roti tersebut akan dibagikan kepada anak-anak yang belajar Scripture dan belajar nyanyian doa. Roti tersebut dinamakan pretiola atau hadiah kecil bagi anak-anak tersebut. Teori kedua menyatakan bahwa pretzel tersebut tidak diberikan kepada anak-anak tetapi diberikan kepada para pendeta yang sedang berpuasa. Teori ketiga menyatakan bahwa bentuk pretzel itu hanya sebagai variasi dari bentuk roti yang bulat saja ketika pertama kali roti tersebut diperkenalkan di Jerman ketika Jerman dikuasai oleh Roma.
Cerita mengenai rasa, aroma, dan tekstur dari pretzel pun ada dua teori. Teori pertama itu menceritakan bahwa pernah terjadi ketidaksengajaan dari seseorang ketika akan membakar roti dan roti tersebut jatuh ke dalam air alkali (lye water). Roti tersebut tetap dibakar, dan ketika matang roti tersebut malah menghasilkan tekstur yang unik seperti remah mahogany dan beraroma mineral. Teori kedua mengatakan bahwa pada tahun 1839, seorang pembuat roti bernama Anton Nepomuk Pfanenbrenner yang bekerja di salah satu cafe di munich, secara tidak sengaja menyemprot pretzelnya dengan air alkali. Tetapi hal tersebut malah membuat pretzelnya lebih berkilau. Entah mana yang benar, yang pasti pretzel mempunyai karakteristik dan kemilaunya sejak dahulu kala.
Pretzel terbagi menjadi dua jenis. Ada soft pretzel dan ada hard pretzel. Contoh dari soft pretzel yaitu Pretzel Croissant, Pretzeldogs, dll. Sedangkan contoh dari hard pretzel yaitu pretzel cookies, taralli, pretzel schnitzel, pretzel tart, pretzel ice cream, dll. Saus celupan untuk pretzel pun bermacam-macam, ada yang terbuat dari mustard, keju, cokelat, caramel, kacang-kacangan, nacho, selai, dll.
Jadi ini adalah perkenalan pertama saya dengan yang namanya pretzel. Di Pontianak, ga ada satu pun toko bakery yang jual pretzel, bahkan sekelas bread talk pun ga ada menyajikan pretzel. Jadi ini adalah percobaan pertama membuat, melihat dan menyicipi pretzel. Selama ini tahu pretzel cuma dari tipi doang.
Resep saya ambil dari Chow
Bahan:
Bagi masyarakat Jerman, pretzel sebegitu pentingnya, sama halnya dengan baguettes bagi masyarakat Perancis. Makanya pretzel bisa ditemukan dimana saja. Pretzel dijual di kios tepi jalan, cafe, dan biergarten (beer gardens) selama 24 jam setiap harinya.
Teori mengenai sejarah dari pretzel tidak ada yang pasti. Ada yang menceritakan bahwa sejarah itu dimulai pada tahun 610 ketika pendeta dari Italia membuat roti yang berbentuk seperti tangan anak-anak yang sedang berdoa. Roti tersebut akan dibagikan kepada anak-anak yang belajar Scripture dan belajar nyanyian doa. Roti tersebut dinamakan pretiola atau hadiah kecil bagi anak-anak tersebut. Teori kedua menyatakan bahwa pretzel tersebut tidak diberikan kepada anak-anak tetapi diberikan kepada para pendeta yang sedang berpuasa. Teori ketiga menyatakan bahwa bentuk pretzel itu hanya sebagai variasi dari bentuk roti yang bulat saja ketika pertama kali roti tersebut diperkenalkan di Jerman ketika Jerman dikuasai oleh Roma.
Cerita mengenai rasa, aroma, dan tekstur dari pretzel pun ada dua teori. Teori pertama itu menceritakan bahwa pernah terjadi ketidaksengajaan dari seseorang ketika akan membakar roti dan roti tersebut jatuh ke dalam air alkali (lye water). Roti tersebut tetap dibakar, dan ketika matang roti tersebut malah menghasilkan tekstur yang unik seperti remah mahogany dan beraroma mineral. Teori kedua mengatakan bahwa pada tahun 1839, seorang pembuat roti bernama Anton Nepomuk Pfanenbrenner yang bekerja di salah satu cafe di munich, secara tidak sengaja menyemprot pretzelnya dengan air alkali. Tetapi hal tersebut malah membuat pretzelnya lebih berkilau. Entah mana yang benar, yang pasti pretzel mempunyai karakteristik dan kemilaunya sejak dahulu kala.
Pretzel terbagi menjadi dua jenis. Ada soft pretzel dan ada hard pretzel. Contoh dari soft pretzel yaitu Pretzel Croissant, Pretzeldogs, dll. Sedangkan contoh dari hard pretzel yaitu pretzel cookies, taralli, pretzel schnitzel, pretzel tart, pretzel ice cream, dll. Saus celupan untuk pretzel pun bermacam-macam, ada yang terbuat dari mustard, keju, cokelat, caramel, kacang-kacangan, nacho, selai, dll.
Jadi ini adalah perkenalan pertama saya dengan yang namanya pretzel. Di Pontianak, ga ada satu pun toko bakery yang jual pretzel, bahkan sekelas bread talk pun ga ada menyajikan pretzel. Jadi ini adalah percobaan pertama membuat, melihat dan menyicipi pretzel. Selama ini tahu pretzel cuma dari tipi doang.
Resep saya ambil dari Chow
Bahan:
1 cup air hangat (227 ml)
2 ¼ sdt ragi instant
Minyak sayur
2 ¾ cup tepung terigu protein tinggi (385 gram)
1 sdt gula pasir
1 sdt garam halus
6 cup air (1,4 liter)
¼ cup soda kue (50 gram)
Cara Membuat:
- Taruh air hangat ke dalam wadah, masukan ragi instant ke dalamnya. Diamkan selama 5 menit hingga berbusa. Pastikan ragi berbusa supaya bisa mengetahui apakah ragi tersebut bekerja atau tidak. Jika tidak berbusa mungkin suhu air terlalu panas atau terlalu dingin.
- Masukkan tepung, gula, dan garam ke dalam air ragi. Uleni hingga roti benar-benar kalis.
- Setelah kalis, bulatkan adonan, letakkan di dalam wadah yang sudah dioles tipis dengan minyak sayur. Tutupi adonan dengan plastik dan diamkan selama 30-35 menit hingga roti mengembang.
- Apabila sudah mengembang, kempeskan adonan dan uleni lagi hingga seluruh udara keluar dari roti. Bagi adonan menjadi 16 bagian, bulatkan. (saya timbang @40 gram bisa dapat 14 buah)
- Giling adonan menjadi sepanjang 40-50 cm. Kemudian bentuk menjadi pretzel (instruksi membentuknya menjadi bentuk pretzel bisa dilihat di resep asli yang linknya sudah saya infokan di atas).
- Diamkan adonan yang sudah dibentuk selama 15-20 menit. Panaskan oven dengan suhu 220 C. Sisihkan.
- Kemudian didihkan air dan masukkan soda kue ke dalam air mendidih. Air akan berbusa. Kemudan masukkan roti ke dalamnya. Didihkan selama 2 menit kemudian angkat dan letakkan ke dalam loyang yang sudah dioles margarin. Lakukan hingga semua adonan habis. (roti akan mengembang ketika didihkan di air soda. Ukuran ketika didihkan akan sama ketika roti tersebut selesai dipanggang).
- Taburi dengan garam halus. Panggang selama 8-10 menit hingga berwarna matang dan berwarna coklat keemasan. Dinginkan di rak pendingin. (sebelum saya taburi dengan garam halus, saya olesi dulu bagian permukaan roti dengan kuning telur baru taburi dengan garam)
2 ¼ sdt ragi instant
Minyak sayur
2 ¾ cup tepung terigu protein tinggi (385 gram)
1 sdt gula pasir
1 sdt garam halus
6 cup air (1,4 liter)
¼ cup soda kue (50 gram)
Cara Membuat:
- Taruh air hangat ke dalam wadah, masukan ragi instant ke dalamnya. Diamkan selama 5 menit hingga berbusa. Pastikan ragi berbusa supaya bisa mengetahui apakah ragi tersebut bekerja atau tidak. Jika tidak berbusa mungkin suhu air terlalu panas atau terlalu dingin.
- Masukkan tepung, gula, dan garam ke dalam air ragi. Uleni hingga roti benar-benar kalis.
- Setelah kalis, bulatkan adonan, letakkan di dalam wadah yang sudah dioles tipis dengan minyak sayur. Tutupi adonan dengan plastik dan diamkan selama 30-35 menit hingga roti mengembang.
- Apabila sudah mengembang, kempeskan adonan dan uleni lagi hingga seluruh udara keluar dari roti. Bagi adonan menjadi 16 bagian, bulatkan. (saya timbang @40 gram bisa dapat 14 buah)
- Giling adonan menjadi sepanjang 40-50 cm. Kemudian bentuk menjadi pretzel (instruksi membentuknya menjadi bentuk pretzel bisa dilihat di resep asli yang linknya sudah saya infokan di atas).
- Diamkan adonan yang sudah dibentuk selama 15-20 menit. Panaskan oven dengan suhu 220 C. Sisihkan.
- Kemudian didihkan air dan masukkan soda kue ke dalam air mendidih. Air akan berbusa. Kemudan masukkan roti ke dalamnya. Didihkan selama 2 menit kemudian angkat dan letakkan ke dalam loyang yang sudah dioles margarin. Lakukan hingga semua adonan habis. (roti akan mengembang ketika didihkan di air soda. Ukuran ketika didihkan akan sama ketika roti tersebut selesai dipanggang).
- Taburi dengan garam halus. Panggang selama 8-10 menit hingga berwarna matang dan berwarna coklat keemasan. Dinginkan di rak pendingin. (sebelum saya taburi dengan garam halus, saya olesi dulu bagian permukaan roti dengan kuning telur baru taburi dengan garam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar